Kepercayaan merupakan sesuatu yang sangat mahal dan berharga karena mendapatkan kepercayaan tersebut kadang sulit diperoleh.
Bahkan orang yang hanya satu kali berbohong akan mendapat cap pembohong. Cap tersebut akan terus-menerus menempel sepanjang hidupnya.
1. "Ketika kamu bebas melakukan hal yang kamu suka untuk dirimu sendiri, itulah kejujuran."
2. "Kebanggaan itu datangnya dari kejujuran. Kesederhanaan yang paling mewah."
3. "Ketidakjujuran adalah isyarat ketidakbebasan hati."
4. "Karena kejujuran yang setengah-setengah, tetaplah kebohongan."
Karena kejujuran adalah modal utama sebuah kepantasan yang harus kamu miliki, kejujuran sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang langka dan sangat mahal harganya. Memang ketika kita merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit, tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang berbenturan dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya, atau kita biarkan tergilas oleh keadaan.
Dalam mencapai kesuksesan, menurut Tadjudiin Ius, memang tidak mudah dan harus melewati berbagai macam tantangan. Bagi Tadjuddin, modal utama untuk merengkuh kesuksesan adalah kerja keras dan kejujuran. Tadjuddin percaya apabila seseorang sudah menanamkan kerja keras dan kejujuran dalam kehidupannya, kesuksesan pasti bisa diraih.
“Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia. Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup lebih tenang tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin sendiri. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup pun tak nyaman,” jelas Tadjuddin Ius
Tadjuddin Ius mengatakan, jujur merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam usaha dan bisnis kita. sebenarnya tidaklah sulit untuk dipraktekkan dalam segala hal. Jika memang kondisi dagangan kita berkualitas B, ya katakanlah B, jangan sampai berkualitas B kita katakan kepada konsumen kita bahwa barang dagangan kita berkualitas A. Jangan sampai membuat pelanggan kita kecewa, karena jika pelanggan sudah kecewa sekali, kemungkinan besar kedepannya tidak akan pernah mempercayai kita lagi.